HUKUM OHM
DISUSUN
Oleh:
SELLY MARDIANA
FISIKA DIK.C 2013
DOSEN
PEMBIMBING: RITA JULIANI,M.Si
ASISTEN LAB ; IRPAN AFANDI
FISIKA
DIK-C 2013
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2014
I.
JUDUL PERCOBAAN: HUKUM OHM
II.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat
mendefenisikan hukum ohm
2. Mengetahui
hubungan tegangan,hambatan,dan kuat arus
3. Mengetahui
fungsi resistor dan cara penggunaannya dalam mengukur arus
4. Mengetahui
perbedaan resistor dan potensiometer
5. Mengetahui cara
mengukut hambatan tertentu pada potensiometer
III.
TINJAUAN TEORITIS
HUKUM OHM
Ada 2 macam arus
listrik: arus konveksi dan arus konduksi,arus konvaksi timbul dari perpindahan
partikel-partikel bermuatan,seperti berkas elektron dalam CRT.Arus konduksi
mennyatakan gerak hanyut dari pembawa muatan yang melalui suatu medium.sebagai
contoh pada suatu logam,ion-ion positif yang lebih berat akan menetap pada
struktur kisi atomnya,sementara elektron-elektron bebasnya,yang mengalir dari
satu atom ke atom lainnya di bawah pengaruh medan listrik yang ada akan membentuk
arus listrik.
Dalam medium yang
linier,rapat arus konduksi J dan medan listrik E mengikuti hukum ohm :
J=σ E
Dimana σ adalah konduktivitas medium dalam mho per meter (siemen per
meter),kebalikan dari konduktivitas dinamakan resistivitas ρr
=
yang dinyatakan dalam ohmmeter(Iwa Garniwa .
2001).
HUKUM
OHM
Dalam banyak pemakaian,arus listrik
yang mengalir mempunyai harga konstan.Hal ini berarti rapat arus J juga tetap,
dan selanjutnya kecepatan rata-rata pembawa muatan juga tetap besarnya.Dalam
kawat ada medan listrik E,berarti pada pembawa muatan q bekerja gaya qt, tetapi kecepatan konstan.Bukankah ini
melanggar hukum II Newton? Seharusnya pembawa muatan bergerak dipercepat.
Sebetulnya disini tidak ada yang ganjil.Gaya qt bukanlah satu-satunya
gaya yang bekerja pada pembawa muatan.ada gaya lain, yaitu gaya gesekan
(Sutrisni.1979).
RESISTOR
v Lambang dan
bangun resistor
Dalam rangkaian
elektronika,resistor dilambangkan dari salah satu dari lambang-lambang yang
terdapat dalam gambar 3.1,yaitu yang ada disebelah kiri.Resistor terdapat dalam
berbagai bentuk,tetapi paling sering berbentuk silinder kecil dengan satu
sambungan pada masing-masing ujung.Silinder ini diberi lingkaran warna sebagai
kode warna untuk menunjukkan sifatnya seperti dijelaskan dalam pasal
berikut.Empat contoh resistor diperlihatkan dalam gambar 3.1
Gambar 3.1
PERSAMAAN-PERSAMAAN HUKUM OHM
Tahanan =
Arus
=
Tegangan = Arus x Tahanan
Apabila kita
mengetahui dus diantara ketiga besaran di atas,kita dapat menghitung besaran
ketiga.Ketiga persamaan ini adalah paling sering muncul di dalam elektronika
sehingga anda harus senantiasa mengingatnya.Cara termudah untuk melakukan hal
ini adalah dengan menghafalkan diagram berikut:
Tegangan
|
|
Arus
|
Tahanan
|
(Owen
Bishop.2004)
HUKUM OHM,ARUS LISTRIK DAN KERAPATAN ARUS
Arus listrik (I)
didefenisikan sebagai kecepatan aliran muatan listrik positif I =
sehingga :
I = -nev A
Dimana:
n = Jumlah muatan listrik negatif atau jumlah elektron bebas per satuan
volum
e = Muatan elektron = -1,602 x 10-19 C
v = Kecepatan aliran muatan = kecepatan perpindahan (
)
A
= Luas penampang (m2)
(Rustan Effendi,dkk.2001)
IV.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1
|
Multimeter
|
1 buah
|
2
|
Jepit
Buaya
|
Secukupnya
|
BAHAN
No
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Baterai
(3 V dan 8 V)
|
3 buah
|
2
|
Resistor
|
2 buah
|
3
|
Potensiometer
|
1 buah
|
V.
PROSEDUR KERJA
1. Menghitung nilai
warna-warna pada resistor
2. Uji komponen
dengan masing-masing bahan yang digunakan menggunakan multimeter
3. Mengukur nilai
hambatan pada resistor dengan multimeter
4. Mengukur nilai
tegangan dengan cararesistor dan batre dihubungkan dengan jepit buaya,kemudian
diukur dengan multimeter
5. Mengukur nilai
arus yang mengalir dalam rangkaian
6. Mengukur nilai
arus dengan menggunakan potensiometer (100Ώ,200Ώ,dan 300Ώ)
VI.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
TABEL PENGAMATAN
No
|
Tegangan(V)
|
Hambatan (Ώ)
|
VPraktek
|
IPraktek
|
Resistor
1
|
3 V
|
0,013 A
|
||
Resistor
2
|
3V
|
0,00003 A
|
||
1
|
3V
|
100Ώ
|
3V
|
0,035 A
|
200Ώ
|
3V
|
0,015 A
|
||
300Ώ
|
3V
|
0,01 A
|
||
Resistor
1
|
8V
|
0,03 A
|
||
Resistor
2
|
8V
|
0,0001 A
|
||
2
|
8V
|
100Ώ
|
8V
|
0,075 A
|
200Ώ
|
8V
|
0,04 A
|
||
300Ώ
|
8V
|
0,03 A
|
Pembahasan:
ü Nilai resistor
secara teori
Resistor 1
Merah
Hitam Coklat Emas
2 0 101 ±5%
= 200 ± 5 % Ώ
Resistor 2
Coklat Hitam Kuning Perak
1 0 104 ±10%
= 100.000 ± 10% Ώ
ü Nilai resistor secara praktek
Resistor 1
R = 19,5 x 10Ώ =195Ώ
Resistor 2
R = 70 x 103Ώ = 70.000 Ώ
ü Persen kesalahan
%kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 2,5%
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0,3 x 100% = 30%
ü Nilai arus
secara teori (3 V)
I =
=
= 0,015 A (Resistor 1)
I =
=
= 3 x 10-5 A = 0,00003 A (Resistor
2)
ü Nilai arus
secara praktek
I1 =
= 0,013 A
I2 =
= 0,00003 A
ü Persen kesalahan
Resistor 1
%Kesalahan =
|x 100%
= |
|x 100%
= 0,13 x 100% = 13%
Resistor 2
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0%
·
Arus teori (8 V)
I =
=
= 0,04 A (Resistor 1)
I =
=
= 8 x 10-5 A = 0,00008 A (Resistor
2)
·
Arus secara praktek
I1 =
= 0,03 A
I2 =
= 0,0001 A
·
Persen kesalahan
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0,25 x 100% = 25%
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0,25 x 100% = 25%
POTENSIOMETER
v Arus secara teori (100Ώ,200Ώ,300Ώ)→3 V
v I1 =
=
= 0,03 A
v I2 =
=
= 0,015 A
v I3 =
=
= 0,01 A
v Arus secara praktek
I1 =
= 0,035 A
I2 =
= 0,015 A
I3 =
=
0,01 A
v Persen kesalahan
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0,16 x 100% = 16%
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0%
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0%
§ Arus secara teori (8V)
I1 =
=
= 0,08 A
I2 =
=
= 0,04 A
I3 =
=
= 0,026 A
§ Arus secara praktek
I1 =
= 0,075 A
I2 =
= 0,04 A
I3 =
= 0,03 A
§ Persen kesalahan
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0,06 x 100% = 6%
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0%
%Kesalahan = |
|x 100%
= |
|x 100%
= 0,15 x 100% = 15%
VII.
KESIMPULAN
1. Hukum
ohm adalah hukum yang membahas tentang hubungan antara kuat arus,tegangan,dan
hambatan
2. Dalam
hukum ohm,kuat arus yang mengalir sebanding dengan tegangan dan berbanding
terbalik dengan hambatan
3. Resistor
meripakan alat yang digunakan untuk menghambat arus yang mengalir
4. Resistor
memiliki nilai tertentu (tetap) berdasarkan warna yang ada pada resistor
5. Potensiometer
juga merupakan alat yang digunakan untuk menghambat arus yang mengalir
6. Potensiometer
nilai hambatannya dapat diubah-ubah sesuai dengan nilai yang dibutuhkan,namun
memiliki nilai tetapan tertinggi
7. Jika
potensiometer dibandingkan dengan resistor,potensiometer lebih sensitif dalam
penggunaannya
8. Pada
percobaan sumber tegangan yang digunakan adalah baterai,namun nilainya sudah
berkurang dari ketetapan sebelumnya,hal ini disebabkan seringnya baterai
digunakan
9. Dalam
percobaan sering didapatkan persen kesalahan yang besar,hal ini disebabkan
adanya kerusakan alat atau kekurangtelitian praktikan
10. Dalam
percobaan persen kesalahan yang paling besar adalah 25%
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Bishop,owen.2004.Dasar-dasar
Elektronika.Jakarta:Erlangga
Effendi,Rustam,dkk.2001.Medan
Elektromagnetika Terapan.Jakarta:Erlangga
Garniwa,Iwa.2001.Aplikasi
Elektromagnetik.Jakarta:Erlangga
Richard,Blocher,dkk.2003.Dasar
Elektronika.Yogyakarta:Andi
Sutrisni.1979.Fisika Dasar.Bandung:ITB