Selasa, 27 Mei 2014

JEMBATAN WHEATSTONE- PRAKTIKUM RANGKAIN LISTRIK



PRAKTIKUM RANGKAIN LISTRIK
MATERI : JEMBATAN WHEATSTONE

DI SUSUN OLEH:
                                      NAMA :   EKA SUSILAWATI
NIM  :   4132121005
KELAS     :   FISIKA DIK C 2013

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T/A 2013/2014

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan karunia NYA maka laporan Jembatan Wheatstone ini dapat tersusun. Syukur alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan. Laporan  ini merupakan salah satu tugas pelengkap dari Rangkain Listrik. Oleh kerena itu makalah ini disusun sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis khususnya. Pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu, dalam pembuatan laporan ini.
Akhirnya bagai tiada gading yang tak retak. Penulis juga menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Kiranya laporan ini masih dapat dikembangkan lagi. Saran dan kritik yang membangun dari asistan laboratorium sangat diharapkan  penulis dan pemakai demi kesempurnaan dan perbaikan yang akan datang. Sehingga nantinya laporan  ini dapat di manfaatkan dengan baik.



                                                                                                                    Medan ,  1 Mei 2014
                                                                                                                        Hormat kami


     Penulis

                                                                                               






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Judul Percobaan............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Percobaan........................................................................................................... 1
1.3 Tinjauan Teoritis............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
3.4 Alat dan Bahan............................................................................................................... 6
3.5 Prosedur Percobaan........................................................................................................ 7
3.6 Hasil Percobaan dan Pembahasan.................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
15.7 Kesimpulan.................................................................................................................. 13
15.8 Daftar Pustaka.............................................................................................................. 13
16.9 Hasil Pengamatan......................................................................................................... 14
                       









I. JUDUL PERCOBAAN : JEMBATAN WHEATSTONE
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1.    Memahami karakteristik dari jembatan wheatstoone.
2.    Melakukan pengukuran dan mengelola hasil ukur melalui jembatan wheatstone.
3.    Mengubah variasi-variasi kecil dalam perlawanan menjadi variasi-variasi kecil.
4.    Menentukan hambatan jenis suatu kawat penghantar.
5.    Mengetehui hubungan jembatan wheatstone dengan pengukuran yang ada.

III. TINJAUAN TEORITIS

Jembatan wheaatstone
            Jembatan wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengukur hambatan yang belum diketehui. Selain itu jembatan wheatstone digunakan untuk mengoreksi kesalahan yang dapat   rjadi dalam pengukuran hambatan menggunakan hukum ohm. Susunan rangkainjembatan wheatstone ditunjukkan pada gambar.
              
Gambar. Rangkain sederhana jembatan wheatstone
                                                                                                            ( Kamajaya.2007 )
Rangkain jembatan wheatstone
            Pada rangkain, RX adalah hambatan yang besarnya dapat diubah-ubah dan R1 adlah hambatan yang hendak diukur besarnya. Dengan mengubah-ubah nilai R1 rangkain dapat dibuat setimbang sehingga jarum galvanometer  G menunjukkan angka nol. Pada keadaan tersebut arus yang melalui R1 dan RX sama yaitu I1. Begitupun arus yang melalui R2 dan R3 sama yaitu I2.
            Jadi dalam keadaan setimbang , pada rangkain jembatan wheatstone diperoleh :
            Vab = Vad dan Vbc  = Vdc                                            Sehingga didapatkan   = 
                I1 RX  = I2 R3      =                         R1 R3 = R2 Rx  Atau R4 =
            I1 R1  = I2 R2       =                                                             ( Dudi Indrijit. 2007 )

Jembatan wheatstone
R1, R2 dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui, sedangkan Rx adalah hambatan yang akan di cari besarnya. Pada keadaan setimbang, galvanometer akan menunjukkan angka nol. Karena tidak ada arus yang mengalir melalui galvanometer tersebut. Dalam keadaan ini berlaku hubungan :

Hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan pengantar listrik/ konduktor,
yang dapat di gunakan untuk mengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu rangkaian.
Hambatan sebuah konduktor di antara dua titik diukur dengan memasang sebuah beda potensial diantara titik-titik tersebut dan membandingkannya dengan arus listrik yang terukur. ( R=V/ I ). Cara pengukuran hambatan listrik dengan voltmeter dan ampermeter dapat menggunakan rangkain sperti gambar :

Gambar. Pengukuran Hambatan cara pertama
                                                                                                ( Vani Sugiyono. 2009 )


Hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan dengan jembatan wheatstone:
·         Hukum ohm
Hukum ohm menyatakan “Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar,maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-larus dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi”.
·         Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.”
·         Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi, “Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.”
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi bisa digunakan atau diserap.
                                                                                                            ( Ari Damali. 2007 )

D.        Prinsip Kerja Jembatan Wheatstone, yaitu:
*      Hubungan antara resitivitas dan hambatan, yang berarti setiap penghantar memiliki besar hambatan tertentu. Dan juga menentukan hambatan sebagai fungsi dari perubahan suhu.
*       Hukum Ohm yang menjelaskan tentang hubungan antara hambatan, tegangan dan arus listrik. Yang mana besar arus yang mengalir pada galvanometer diakibatkan oleh adanya suatu hambatan.
*      Hukum Kirchoff 1 dan 2, yang mana sesuai dari hukum ini menjelaskan jembatan dalam keadaan seimbang karena besar arus pada ke-2 ujung galvanometer sama besar sehingga saling meniadakan

E.        Aplikasi Jembatan Wheatstone
Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam pita yang terdiri dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji berdasarkan perubahan hambatan penghantar di dalam strain gauge.  Strain gauge ini direkatkan kuat pada benda uji sehingga deformasi pada benda uji akan sama dengan deformasi pada strain gauge.
Seperti kita ketahui, jika suatu material ditarik atau ditekan, maka terjadi perubahan dimensi dari material tersebut sesuai dengan sifat2 elastisitas benda. Perubahan dimensi pada penghantar akan menyebabkan perubahan hambatan listrik, ingat persamaan R = ρ.L/A. Perubahan hambatan ini sedemikian kecilnya, sehingga untuk mendapatkan hasil eksaknya harus dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik beserta jembatan Wheatstonenya sudah ada di dalam strain gauge.
                                                                                                     ( D Young Hough. 2003 )





IV. ALAT DAN BAHAN
Tabel alat
 



NO
Nama Alat
Jumlah
1
Galvanometer
1 buah
2
Multimeter
1 buah
3
Kabel
4 buah
4
Jepit buaya
4 buah
Tabel bahan



No
Nama Bahan
Spesifikasi
Jumlah
1
Resistor
100 , 200 , 470
3 buah
2
Potensiometer
100
1 buah
3
Power suplay
9 V
1 buah

V.PROSEDUR KERJA
NO
PROSEDUR KERJA

GAMBAR
1



2



3





4


5


Memeriksa terlebih dahulu apakah resistor masih dapat digunakan.

Menyusun rangkain sesuai dengan gambar dengan R1, R2, R3, dan potensiometer.

Mengatur nilai hambatan potensiometer sampai menunjukkan galvanometer nol, dengan demikian nilai hambatan RX.
Menghitung nilai hambatan RX dengan menggunakan kode cincinnya.
Mengulangi prosedur 2-4 untuk lima variansi nilai R.





VI. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Percobaan 1
 



R
Teori
Praktek
R1
200 Ω
200 Ω
R2
100 Ω
100 Ω
R3
470 Ω
470 Ω
R4
200 Ω
235 Ω



Resistor 1
Teori : merah hitam coklat emas
            20        0        101
            200 5%
Praktek : Hp = sekala yang ditunjuk  pengali
                     = 20 10
                     = 200 Ω
%kesalahan     =
=
                        = 0%
Resistor 2
Teori : coklat hitam coklat emas
            10        0      101     5%
            100 5%
Praktek : Hp    = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 10  10
                        = 100 Ω
%kesalahan     =
= 
= 0%
Resistor 3
Teori : kuning ungu coklat emas
            40        7       101 5%
            470 5%
Praktek : Hp    = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 47  10
                        = 470 Ω
%kesalahan     =
                        = 
                        = 0%
Resistor 4 potensiometer
Teori :       R4               =
=
                        = 235
Praktek : Hp    = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 2  100
                        = 200 Ω

 % kesalahan   =
= 
= 14,8%


Percobaan 2
 




R
Teori
Praktek
R1
470 Ω
470 Ω
R2
200 Ω
200 Ω
R3
100 Ω
100 Ω
R4
42,55 Ω
45 Ω



Resistor 1
Teori : kuning ungu coklat emas
            40        7        101 5%
            470 5%
Praktek :   Hp  = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 47  10
                        = 470 Ω
 % kesalahan   =
= 
= 0%
Resistor 2
Teori : merah hitam coklat emas
            20        0        101
            200 5%
Praktek :   Hp  = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 20 10
= 200 Ω
 % kesalahan   =
                        =
                        = 0%
Resistor 3
Teori : coklat hitam coklat emas
            10        0       101 5%
            100 5%
Praktek : Hp    = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 10  10
                        = 100 Ω
 % kesalahan   =
= 
= 0%
Resistor 4 potensiometer
Teori :      R4    =
                        =
                        = 42,55
Praktek : Hp    = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 4,5  10
                        = 45 Ω

 % kesalahan   =
= 
= 5,7%






Percobaan 3
 


R
Teori
Praktek
R1
100 Ω
100 Ω
R2
470 Ω
470 Ω
R3
200 Ω
200 Ω
R4
1000 Ω
940 Ω



Teori : coklat hitam coklat emas
            10        0         101 5%
            100 5%
Praktek :   Hp  = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 10  10
                        = 100 Ω
 % kesalahan   =
= 
= 0%
Resistor 2
Teori : kuning ungu coklat emas
            40        7       101 5%
            470 5%
Praktek :   Hp  = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 47  10
                        = 470 Ω
 % kesalahan   =
= 
= 0%
Resistor 3
Teori : merah hitam coklat emas
            20        0         101
            200 5%
Praktek :   Hp  = sekala yang ditunjuk  pengali
= 20 10
= 200 Ω
 % kesalahan   =
=
                        = 0%
Resistor 4 potensiometer
Teori :     R4     =
                        =
                        = 940
Praktek : Hp    = sekala yang ditunjuk  pengali
                        = 10  100
                        = 1000 Ω
 % kesalahan   =
= 
= 6,38%



VII.KESIMPULAN
1.      Dalam percobaan ini hambatan yang belum diketehui nilainya yaitu potensiometer yanng disebut hambatan pengganti.
2.      Dalam percobaan kita dapat membuktiksn hubungan rangkaian seri dan paralel.
3.      Dalam percobaan ini didapatkan persen kesalahan dikarenakan kesalahan praktikan ataupun resistansi alat yang sudah berkurang.
4.      Jembatan wheatstone itu merupakan jembatan yang dapat menentukan hambatan dengan prinsip menyeimbangkan kedua komponen dalam suatu sirkuit.
5.      Untuk mengurangi persen kesalahan selalu kalibrasi alat dan bahan yang digunakan.
6.      Dalam prinsip jembatan wheatstone jika nilai R1 R4 sama dengan nilai R2 R3 maka nilai R5 yang berada dalam rangkain diabaikan.
7.      Saat rangkain dihubungkan dengan galvanometer untuk mendapatkan nilai hambatan R4 terlebih dahulu diputar potensiometer agar galvanometer menunjukkan angka nol.
8.      Pada saat pengukuran nilis resistor antara teori dan praktek tidak ada persen kesalahan, ini menunjukkan nilai resistansi resistor masih bagus.
9.      Nilai hambatan pengganti setiap percobaan secara teori adalah 200 , 42,55 , dan 940
10.  Persen kesalahan nilai hambatan pengganti paling besar pada percobaan 1 yaitu 14,8%, namun masih bis adikatakan data benar.


VIII.DAFTAR PUSTAKA
Darmali, Ari .2007. Panduan Lengkap Eksperimen Fisika  . Jakarta : Wahya Media.
Hough, D Young . 2003. Fisika Universitas .Jakarta : Erlangga.
Indrijit, Dudi .2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika  .Bandung : PT Setia Purnama.
Young .1999. Cerdas Belajar Fisika . Bndung : Gralindo Media Pratama.
Sugiyono, Vani .2009. FISIKA  . Surabaya : PT. Kawan Pustaka.

                                                                                                                        
                                                                                            MEDAN, 17 MARET 2014
DOSEN/ASISTEN                                                                                            PRAKTIKAN

  (IRPAN AFANDI)                                                                                          (EKA SUSILAWATI)
NIP/NIM: 4111640002                                                                                    NIM: 4132121005


HASIL PENGAMATAN
JUDUL PERCOBAAN : JEMBATAN WHEATSTONE
KELOMPOK                : V(LIMA)

DATA PERCOBAAN
TABEL PENGAMATAN
No
Percobaan
R1
R2
R3
R4
1
 I
200
470
100
235
2
 II
100
200
470
45
3
 III
470
100
200
1000









                                                                                            MEDAN, 17 MARET 2014
DOSEN/ASISTEN                                                                          PRAKTIKAN

  (IRPAN AFANDI)                                                                  (EKA SUSILAWATI)
NIP/NIM: 4111640002                                                               NIM: 4132121005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar