Selasa, 27 Mei 2014

HUKUM OHM


HUKUM OHM
                                                    


                                                     DISUSUN
 Oleh:

SELLY MARDIANA
FISIKA DIK.C 2013



DOSEN PEMBIMBING: RITA JULIANI,M.Si
ASISTEN LAB ; IRPAN AFANDI 










FISIKA DIK-C 2013

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
        I.            JUDUL PERCOBAAN: HUKUM OHM
      II.            TUJUAN PERCOBAAN
1.      Dapat mendefenisikan hukum ohm
2.      Mengetahui hubungan tegangan,hambatan,dan kuat arus
3.      Mengetahui fungsi resistor dan cara penggunaannya dalam mengukur arus
4.      Mengetahui perbedaan resistor dan potensiometer
5.      Mengetahui cara mengukut hambatan tertentu pada potensiometer
    III.            TINJAUAN TEORITIS
HUKUM OHM
            Ada 2 macam arus listrik: arus konveksi dan arus konduksi,arus konvaksi timbul dari perpindahan partikel-partikel bermuatan,seperti berkas elektron dalam CRT.Arus konduksi mennyatakan gerak hanyut dari pembawa muatan yang melalui suatu medium.sebagai contoh pada suatu logam,ion-ion positif yang lebih berat akan menetap pada struktur kisi atomnya,sementara elektron-elektron bebasnya,yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya di bawah pengaruh medan listrik yang ada akan membentuk arus listrik.
            Dalam medium yang linier,rapat arus konduksi J dan medan listrik E mengikuti hukum ohm :
                                    J=σ E
Dimana σ adalah konduktivitas medium dalam mho per meter (siemen per meter),kebalikan dari konduktivitas dinamakan resistivitas ρr =  yang dinyatakan dalam ohmmeter(Iwa Garniwa . 2001).
HUKUM OHM
            Dalam banyak pemakaian,arus listrik yang mengalir mempunyai harga konstan.Hal ini berarti rapat arus J juga tetap, dan selanjutnya kecepatan rata-rata pembawa muatan juga tetap besarnya.Dalam kawat ada medan listrik E,berarti pada pembawa muatan q bekerja gaya qt, tetapi kecepatan konstan.Bukankah ini melanggar hukum II Newton? Seharusnya pembawa muatan bergerak dipercepat. Sebetulnya disini tidak ada yang ganjil.Gaya qt bukanlah satu-satunya gaya yang bekerja pada pembawa muatan.ada gaya lain, yaitu gaya gesekan (Sutrisni.1979).
RESISTOR
v  Lambang dan bangun resistor
Dalam rangkaian elektronika,resistor dilambangkan dari salah satu dari lambang-lambang yang terdapat dalam gambar 3.1,yaitu yang ada disebelah kiri.Resistor terdapat dalam berbagai bentuk,tetapi paling sering berbentuk silinder kecil dengan satu sambungan pada masing-masing ujung.Silinder ini diberi lingkaran warna sebagai kode warna untuk menunjukkan sifatnya seperti dijelaskan dalam pasal berikut.Empat contoh resistor diperlihatkan dalam gambar 3.1

Gambar 3.1

PERSAMAAN-PERSAMAAN HUKUM OHM
           
Tahanan =
Arus =
Tegangan = Arus x Tahanan
Apabila kita mengetahui dus diantara ketiga besaran di atas,kita dapat menghitung besaran ketiga.Ketiga persamaan ini adalah paling sering muncul di dalam elektronika sehingga anda harus senantiasa mengingatnya.Cara termudah untuk melakukan hal ini adalah dengan menghafalkan diagram berikut:
Tegangan

Arus
Tahanan
                                                                                    (Owen Bishop.2004)
HUKUM OHM,ARUS LISTRIK DAN KERAPATAN ARUS
            Arus listrik (I) didefenisikan sebagai kecepatan aliran muatan listrik positif I =  sehingga :
I = -nev A
Dimana:
n = Jumlah muatan listrik negatif atau jumlah elektron bebas per satuan volum
e = Muatan elektron = -1,602 x 10-19 C
v = Kecepatan aliran muatan = kecepatan perpindahan ( )
A = Luas penampang (m2)                                             (Rustan Effendi,dkk.2001)











    IV.            ALAT DAN BAHAN

ALAT
No
Nama Alat
Jumlah
1
Multimeter
1 buah
2
Jepit Buaya
Secukupnya

BAHAN
No
Nama Bahan
Jumlah
1
Baterai (3 V dan 8 V)
3 buah
2
Resistor
2 buah
3
Potensiometer
1 buah

      V.            PROSEDUR KERJA

1.      Menghitung nilai warna-warna pada resistor
2.      Uji komponen dengan masing-masing bahan yang digunakan menggunakan multimeter
3.      Mengukur nilai hambatan pada resistor dengan multimeter
4.      Mengukur nilai tegangan dengan cararesistor dan batre dihubungkan dengan jepit buaya,kemudian diukur dengan multimeter
5.      Mengukur nilai arus yang mengalir dalam rangkaian
6.      Mengukur nilai arus dengan menggunakan potensiometer (100,200,dan 300)
    VI.            HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

TABEL PENGAMATAN
No
Tegangan(V)
Hambatan ()
VPraktek
IPraktek


Resistor 1
3 V
0,013 A


Resistor 2
3V
0,00003 A
1
3V
100
3V
0,035 A


200
3V
0,015 A


300
3V
0,01 A


Resistor 1
8V
0,03 A


Resistor 2
8V
0,0001 A
2
8V
100
8V
0,075 A


200
8V
0,04 A


300
8V
0,03 A




Pembahasan:
ü  Nilai resistor secara teori
Resistor 1
Merah     Hitam     Coklat      Emas
      2              0             101         ±5%
= 200 ± 5 %
Resistor 2
Coklat      Hitam       Kuning        Perak
      1              0              104             ±10%
= 100.000 ± 10%

ü  Nilai resistor secara praktek
Resistor 1
R = 19,5 x 10Ώ =195Ώ
Resistor 2
R = 70 x 103Ώ = 70.000 Ώ
ü  Persen kesalahan
%kesalahan = | |x 100%
               = | |x 100%
                = 2,5%
%Kesalahan = |  |x 100%
               = | |x 100%
               = 0,3 x 100% = 30%


ü  Nilai arus secara teori (3 V)

I =  =  = 0,015 A (Resistor 1)
I =  =  = 3 x 10-5 A = 0,00003 A (Resistor 2)
ü  Nilai arus secara praktek

I1 =  = 0,013 A
I2 =  = 0,00003 A




ü  Persen kesalahan

Resistor 1
%Kesalahan = |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0,13 x 100% = 13%
Resistor 2
%Kesalahan = | |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0%

·         Arus teori (8 V)

I =  =  = 0,04 A (Resistor 1)
I =  =  = 8 x 10-5 A = 0,00008 A (Resistor 2)

·         Arus secara praktek

I1 =  = 0,03 A
I2 =  = 0,0001 A

·         Persen kesalahan

%Kesalahan = | |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0,25 x 100% = 25%
%Kesalahan = | |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0,25 x 100% = 25%






POTENSIOMETER

v  Arus secara teori (100Ώ,200Ώ,300Ώ)→3 V

v  I1 =  =  = 0,03 A
v  I2 =  =  = 0,015 A
v  I3 =  =  = 0,01 A

v  Arus secara praktek

I1 =  = 0,035 A
I2 =  = 0,015 A
I3 =   = 0,01 A

v  Persen kesalahan

%Kesalahan = | |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0,16 x 100% = 16%
%Kesalahan = | |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0%
%Kesalahan = | |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0%

§  Arus secara teori (8V)

I1 =  =  = 0,08 A
I2 =  =  = 0,04 A
I3 =  =  = 0,026 A





§  Arus secara praktek

I1 =  = 0,075 A
I2 =  = 0,04 A
I3 =  = 0,03 A

§  Persen kesalahan
%Kesalahan = | |x 100%
               = | |x 100%
                = 0,06 x 100% = 6%
%Kesalahan = | |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0%
%Kesalahan = | |x 100%
                = | |x 100%
                 = 0,15 x 100% = 15%






















  VII.            KESIMPULAN
1.      Hukum ohm adalah hukum yang membahas tentang hubungan antara kuat arus,tegangan,dan hambatan
2.      Dalam hukum ohm,kuat arus yang mengalir sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan
3.      Resistor meripakan alat yang digunakan untuk menghambat arus yang mengalir
4.      Resistor memiliki nilai tertentu (tetap) berdasarkan warna yang ada pada resistor
5.      Potensiometer juga merupakan alat yang digunakan untuk menghambat arus yang mengalir
6.      Potensiometer nilai hambatannya dapat diubah-ubah sesuai dengan nilai yang dibutuhkan,namun memiliki nilai tetapan tertinggi
7.      Jika potensiometer dibandingkan dengan resistor,potensiometer lebih sensitif dalam penggunaannya
8.      Pada percobaan sumber tegangan yang digunakan adalah baterai,namun nilainya sudah berkurang dari ketetapan sebelumnya,hal ini disebabkan seringnya baterai digunakan
9.      Dalam percobaan sering didapatkan persen kesalahan yang besar,hal ini disebabkan adanya kerusakan alat atau kekurangtelitian praktikan
10.  Dalam percobaan persen kesalahan yang paling besar adalah 25%


VIII.            DAFTAR PUSTAKA

Bishop,owen.2004.Dasar-dasar Elektronika.Jakarta:Erlangga

Effendi,Rustam,dkk.2001.Medan Elektromagnetika Terapan.Jakarta:Erlangga

Garniwa,Iwa.2001.Aplikasi Elektromagnetik.Jakarta:Erlangga

Richard,Blocher,dkk.2003.Dasar Elektronika.Yogyakarta:Andi

Sutrisni.1979.Fisika Dasar.Bandung:ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar